Cara kerja pemetaan berbasis web paling dasar


Assalamualaikum wr wb,,aduh dah lama juga nih saya baru update lagi berhubung sibuk sama kerjaan dan yang paling penting karena blog ini sudah kembali ke blog semula .
Awalnya sih blog ini sudah di custom tetapi berhubung ada permasalhan dengan adsense,,jadi ane ganti lagi deh ke semula.

Cara kerja pemetaan berbasis web paling dasar

Kali ini saya memulai tofik yang baru ni,,mengenai pemetaan yang berbasis web. Berawal dari temen ane yang lagi pusing bikin skripsi tu jurusan pemetaan, iseng aja ane liat tu bocah , jujur ane juga buta sama sekali mengenai pemetaan singkat katanya belum pernah belajar tetapi ane bisa web , nah kan ada basic tu dan nyambung lah sedikit dan mulai deh ane bantuin.
Biasanya membuat peta itu dibutuhkan sebuah aplikasi dan yang paling populer adalah arcgis. Arcgis merupakan sebuah aplikasi yang berfungsi membuat sebuah peta dan membuat sebuah tanda di sebuah wilayah tertentu dengan berbagai macam variasi. Aplikasi ini dibilang cukup komplit lo, anda bisa membuat sebuah wilayah dengan berbagai warna berbeda dengan google map, dengan arcgis kalian bisa mengedit peta tersebut sesuai kebutuhan anda.

Apakah bisa peta dari Arcgis ditampilkan di sebuah web ?

Mengenai pertanyaan tersebut sangat bisa,,karena dari peta yang sudah anda buat bisa di expor ke dalam beberapa file. Mengenai cara expor ke dalam beberapa file. saya tidak akan membahas bagaimana expor file tersebut,silahkan anda googling aja karena banyak ko tutorialnya, disini saya akan membuat sebuah artikel yang sedikit orang ngeshare nya gan,mungkin bisa membantu anda dalam mengerjakan tugas akhir.
Untuk membuat proses awal pemetaan berbasih web saya menggunakan plugin yang dinamakan leaflet .

Membuat peta arcgis dengan leaflet berbasis web

Leaflet merupakan plugin atau framework yang berguna untuk mempermudah membuat sebuah peta . Dalam kasus ini saya akan memberi contoh sebuah peta dengan leaflet , tetapi masih statis belum menggunakan database atau istilahnya pemetaan web dinamis.

<html>
<head>
<title>Contoh pemetaan menggunakan leaflet</title>
<link rel="stylesheet" href="https://unpkg.com/leaflet@1.3.1/dist/leaflet.css" integrity="sha512-Rksm5RenBEKSKFjgI3a41vrjkw4EVPlJ3+OiI65vTjIdo9brlAacEuKOiQ5OFh7cOI1bkDwLqdLw3Zg0cRJAAQ==" crossorigin=""/>
<script src="https://unpkg.com/leaflet@1.3.1/dist/leaflet.js" integrity="sha512-/Nsx9X4HebavoBvEBuyp3I7od5tA0UzAxs+j83KgC8PU0kgB4XiK4Lfe4y4cgBtaRJQEIFCW+oC506aPT2L1zw==" crossorigin=""></script>
</head>
<style>
#mapid{
 width: 600px;
 height: 400px;
}
</style>
<body>
<div id="mapid"></div>
<script>
var map = L.map('mapid').setView([1.084149, 104.027813], 10);
L.tileLayer('https://api.tiles.mapbox.com/v4/{id}/{z}/{x}/{y}.png?access_token={accessToken}', {
    attribution: 'Map data &copy; <a href="http://openstreetmap.org">OpenStreetMap</a> contributors, <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.0/">CC-BY-SA</a>, Imagery © <a href="http://mapbox.com">Mapbox</a>',
    maxZoom: 18,
    id: 'mapbox.streets',
    accessToken: 'your.mapbox.access.token'
}).addTo(map);
</script>
</body>
</html>

Related Post